Nafasnya tersenggal dengan bibir yang
bergetar. Getir. Dinding di ruangan seolah akan menghimpitnya. Monitor laptop menertawakannya.
Benda-benda di ruangan itu bergantian mengejek. Lalu merutuknya. “Hay, betapa
malang nasibmu. Apakah kau akan jadi perawan tua?” Sementara ia menjerit
seorang diri. Seolah memaksa, agar terbangun dari mimpi buruk. “Akh....tidaaakkkk.!!”
