Selasa, 26 Agustus 2014

The Camar's Familiy

^:^
Baru seminggu, terhitung dari saya menuliskan ini, saya diundang bergabung dengan keluarga 
(FLP Cabang Maros). Kehadiranku, disambut baik di grup. Anggotanya pada baik-baik, cepat akrab. Berhubung FLP Cabang Maros, akan mengadakan TOWR  (Training Of Writing and Recruitment) perdana, dan sedang kekurangan sdm, maka di rekrutlah saya untuk bergabung sekaligus menjadi salah satu panitia TOWR kali ini.
Saya di undang bergabung, berdasarkan usulan dari kak Aisyah Istiqamah Marsyah, (Ketua FLP Camar) yang sekarang berdomisili di Jakarta. Itu loh, yang pernah saya posting sebelumnya. Hhehee.
Lanjut!!.
Setidaknya tambah tenaga sdm, begitu ujar kak Galih pada saat postingan nya memperkenalkan saya di grup. Hhahaaa. Okelah, semoga saya bisa membantu semampuku. Karena saya juga masih belajar, mengingat diriku ini masih terbilang seumur jagung di FLP. Baru 3 bulan. Aku sendiri adalah alumni TOWR FLP cabang Makaassar. Belum resmi sebenarnya, karena masih dalam proses sekolah menulis. Tapi, No Problem lah. Itung-itung nambah pengalaman, plus nambah keluarga.

Oo iyaa....Akhirnya, terlibatlah saya dalam penyebaran proposal. Tak seberapa yang bisa saya bantu. Tapi kalau lagi free, dan benar-benar dalam keadaan bisa, ya it's Oky!  Target proposal selanjutnya adalah salah satu kedai terkenal yang ada di Maros. Kamis sore adalah perjumpaan pertama saya dengan dek Rahma Syam. (Wits....ketemu sama kembaran lagi nih, hohho kembaran nama maksud saya) dik Rahmah sekarang kelas XI siswi SMK farmasi di Maros dan salah satu anggota flp camar (Dia jago meramu obat loh. calon istri idaman keluarga *hiihhi). Nama boleh sama, tapi dik Rahmah yang satu ini wajahnya mirip Alisiyya Soebandono. Istrinya Dude Herlino itu loh. Hhhehe. 

Selepas mhagrib, datanglah seorang gadis berkemeja pink, dengan wajah caby. Lantas menyapa kami yang sedang duduk bercengkrama di kursi ornamen kayu tebang. Depan kedai. 
Tau ngakk, gadis yang satu itu langsung ngomong nyosor gitu saja, padahal saya sama dia kan belum kenal.  Kalau sama dik Rahmah dia sudah kenal lama. Tapi sama saya kan belum. Ayolah, berkenalan dulu. Tak lama, akhirnya gadis caby itu menyadari satu hal. Sadar kalau belum pa ky’ pale’ kenalan di’? (kemana aja neng?) Hhaha. Perekanalan berlanjut.

Mari saya perkenalkan.
Namanya Dewi Wulandari. Seorang Mahasiswi UNM semester akhir jurusan pendidikan bahasa Inggris.
Berhubung lebih tua beberapa tahun dari saya, jadi saya panggil kak Dewi. Saya juga memperkenalkan diri.
 “Perkenalkan nama saya Rahmawati Aulia”. Namaku pasti sudah tidak asing lagi, begitu pula nama mereka bagiku. Bagaimana tidak, kita sudah lebih dulu kenal di dunia Maya. Kak Dewi serta merta memanggilku Aulia. 

Loh kok? 

Dengan alasan konkret, untuk membedakan, karena dua mi di bilang Rahma di Camar hahaa. Baiklah jika demikian halnya, saya setuju dan sama sekali tidak keberatan.
Just Info, AULIA itu nama panggilanku sekaaraangg nah?? ^_^

Setelah perkenalan dan basa basi, kami nergegas ke masjid Darul Istiqamah terlebih dahulu. Soalnya dik Rahmah mau shalat maghrib. Kebetulan, saya sama kak Dewi lagi kedatangan tamu, jadi kami ngantarin aja.
Oh iya ternyata ada teman kak Dewi di sana, namanya Hikmah. Setelah Dik Rahmah dan Hikmah selesai shalat, kami segera kembali ke kedai. Jarak masjid Darul Istiqamah sangat dekat, jadi cukup hanya berjalan kaki.

Tak cukup 10 menit, kami sudah berada di Kedai. Oo iya, Hikmah berbaur dan ikut dengan kami.
Tiba saatnya misi kami segera dilaksankan. Hhhehee. Berharap berjumpa dengan pemilik kedai, justru hanya bisa menjumpai karyawannya yang sedang sibuk melayani pelanggan. Kebetulan malam itu, kedai ramai sekali. Tak lama, akhirnya kami menjumpai menantu sang pemilik kedai. Seorang wanita berhijab, berkulit putih dengan kawat di gigi. Orangnya ramah dan murah senyum. Walhasil, melalui beliau lah kami dapat lampu hijau untuk pencairan dana yang bisa kami ambil esok hari. Alhamdulillah.
Kami sedikit lega. 

Sebelum pulang, kak Dewi traktirin kita-kita kue andalan kedai itu. (Berhubung perutku juga uda demo) Kami memilih duduk di dalam stand depan kedai yang memang di peruntukkan kepada pelanggan yang ingin bersantai sekaligus menikmati jajanan kue. Mengisi perut dengan jalankote’ yang asli enakk dan masih hangat. Waah, terimakasih kak Dewii...!! Selain ramah, kak Dewi orangnya royal dan cepat akrab.
Selanjutnya, kami memilih rapat dadakan. Ini usulan dari kak Dewi untuk membicarakan konsep kegiatan yang akan berlangsung saat TOWR. Selama rapat berlangsung, keakraban kami pun kian cair. 
Dari kiri ke kanan : Hikmah, k' Dewi, & dik Rahmah

 Jangan tanya oh kenapa dan dimana yah? Hhaaha. Maksudnya, jangan tanya Aulia dimana? Aulia lagi megang camera. :P Siipp.

Maros, 28 August 2014 dijamah kantuk. Sebelum tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar