Minggu, 26 Maret 2017

Rindu dan Euforia yang Mengiring Setelahnya

Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan sederhana, adakah yang saat ini sedang rindu? Ya, pertanyaan sekilas mengenai kerinduan. Rindu saat hamil misalnya.

Rabu, 15 Maret 2017

Kado Terindah di Millad Kali Ini

Aqiqah  04/03/17
(Suami, saya, Aiyra, ibu mertua)

Usiaku kini seyogyanya dalam angka bertambah namun  hakekatnya berkurang. Segala puji bagiMu ya Rabb telah   memberiku kesempatan hidup hingga saat ini. Mengingat dua minggu yg lalu menghadapi perjuangan antara hidup dan mati. Berjuang dengan perasaan campur aduk disaat akan melahirkan sang buah hati.

Rabu, 15 Februari 2017

Menanti Hari Tuk Bertemu

28 week pic by Js

Mengalami masa kehamilan adalah suatu anugerah yang besar bagi seorang perempuan. Tak terkecuali seperti halnya yang saya rasakan saat ini. Menanti dan menghitung hari serupa pergolakan batin yang rasanya campur aduk.

Selasa, 21 Juni 2016

Dibalik Hujan (Late Post)



Serpihan goresan hidup mengusik, telusuri letaknya hati manusia yang konon rentan itu, sebab mudah retak.

Ketika langkah demi langkah yang pernah diusung berganti cerita lain berujung usang.

Hanya tersisa sebaris cerita, terbenam dipintal kenangan. 
     
Hatimu lukakah? Seperti luka yang menggerus bagian lain dalam dada saya, yang entah dimana letaknya itu, serupa menguliti perih tak terperi.

Garis petir membelah langit, bukan untuk mengundang jerit kan? Ada bisikan yang bilang begitu

Mungkinkah pertanda baik? Sebab tak menjerit pada luka berarti ada sabar yang membalut luka itu sedemikian apik. Iya, mungkin begitu.

Sebab Kilatan petir hanyalah bagian partikel konsiden yang jatuhkan mendung kelam berganti titik-titik air yang kita sebut hujan.

Bila airnya telah luruh pun meruah, basahi tanah bumi yang sempat retak karena kering.

Berganti di haluan mata menelik anggun di atas horizon,  partikel lain dengan keindahan warnanya tiada tara, indah tersuguh di pelupuk mata. Kita sebut pelangi

Sudahlah risau jangan lagi berlarut merajai hatimu yang lapang, pun hatiku. Mungkin itu sebaiknya.

Sebab di balik getir kemelut hidup yang membuat kita tertatih masih ada secerca harap kan? Menghapus derai air mata, mengobati  luka menganga.  

Berganti semerbak senyum tersungging manja meredam jiwa nestapa.

Taukah? Mungkin ini masih masa-masa menanti pelangi itu, entah masih dalam rasa berkabung kilat atau gigil nyaris beku sebab hujan yang perih itu masih saja mengguyur disini.

***
18 januari 2016, di Jantung kota Maros, bersama hujan.



Senin, 18 Januari 2016

Minggu, 03 Januari 2016

Bergembira di Bira Pasca Ultah Kak Ira



Aroma laut menguar, pohon nyiur melambai di sepanjang jalan. Bahagia hati kami tak tertampung. Sebelum kami melanjutkan perjalanan pulang ke Butta Salewangeng Maros, pasca ultah salah satu rekan kami, kak Ira di Sinjai borong, kami mengunjungi salah satu pantai yang tak asing lagi di Kab. Bulukumba.

Kamis, 31 Desember 2015

Ira's Day


Memulai bulan desember kali ini dengan merancang sebuah surprise. Berdasarkan ide dari kakak yang familiyar disapa kak Alif. Pria berkaca mata berwajah oriental dengan potongan  rambut cepak ala militer.