Rabu, 10 September 2014

Apa kabar???


Hay Rey.... Apa kabar dirimu? Sudah setahun lebih kita tak bertukar kabar. Hilang, bagai jejak yang tersapu debur ombak. (ibaratnya gituuu)

Bagaimana dengan kesehatanmu?! Kau sudah sembuh dari sakit dan vonis dokter setahun lalu?
Ku harap kau sudah benar-benar sehat.

Di bulan maret adalah momentmu juga momentku. Biasanya kau selalu antusias mengucapkan HBD padaku. Tpi, kurasa tidak di tahun ini. Kau kemana? Tak ada kabar. Hilang begitu saja.
Hey, kau ingat? Dua tahun lalu kita seringkali berbalas puisi. Berkomentar di Fb, bahkan share seperti diskusi kecil setiap malam. Membicarakan banyak hal. Tentang kampungmu, juga kampungku. Pengalaman pribadi, bahkan sampai hal politik. Pengetahuanmu luas sekali. Secara tidak langsung, kau mengajarkan banyak hal kepadaku.
Akh....kau lupa ituu? Kau pasti masih mengigatnya bukan?

Hey Rey. Mengapa diamkan aku seperti ini? Kau bukan kakak yang baik. Harusnya kau tetap menanyakan kabarku seperti dulu. Atau aku yang harus memulainya? Masih adakah nomermu di Handpone ku? (Sangking lamanya ngak berkomunikasi. Hilang kontak.) >__<
Akan aku cek.
Okey, aku akan menebak-nebak keberadaanmu. Kembali ke Jakarta kah?,Atau di Palopo, Polewali, Toraja, Makassar. Ataukah kau justru sangat dekat. Di Maros mungkin?

Hey...itu beberpa daerah yang setahuku sering kau kunjungi setelah mengenalku. Hahaaa. Itu dulu. Tuntutan  profesimu telah menjadikanmu seorang petualang.
Oh ya, kau pernah bilang kalau kau ingin aku menjadi objek cameramu. Nah bagaimana dengan itu, kau belum melunasinya. Kau masih seorang photografer bukan?
Hay Rey.....katakan sesuatu. Tanyakan kabarku. Tanyakan kabar adik-adikku juga kabar mamaku. Dulu kau selalu melakukan itu. 

Oh ya mungkin kau sudah menemukan teman sekaligus adik yang lebih cerewet dariku? Hahaaa...Untuk menjadi teman sharemu, sangat cocok jika orang itu cerewet. Karena kamu typical orang yang cerewet pake' bangeeett. Hahhaa.
Hey Rey, kau belum melunasi banyak hal kepadaku. Aku juga demikian. Masih ku ingat saat kau mananyakan aku sedang apa. Aku bilang, kalau aku lagi mencicipi salah satu kue tradisional khas Makassar. Buatan mamaku. Kau pun kembali bertanya. Apa nama kuenya?. Sepertinya kau penasaran. Aku kembali menjawab. Kue broncong. Ku dengar lewat telepone kau tertawa terpingkal-pingkal. Kau bilang nama kuenya aneh. Broncong. "Berondong bencong". Katamu. Hahhaa aku juga ikut tertawa setelah kau katakan itu.
 
Kau lucu kak Reynaldi. Kalau permen, anda itu ibarat permen nano nano, berjuta rasa. Kalau kopi, dirimu ibarat Kopi goodday.! Mengalihkan suasana tegang jadi cair. :D itu menurutku.
Soal lunas melunasi, iya aku ingin melunasi satu hal yang pernah kau minta padaku. Kau ingin mencoba kue broncong. "Berondong bencong" itu. Iyaa, akan kubuatkan untukmu kak. Hhahaa...
Maka, bertukarlah kabar denganku. Menjadi teman seperti dulu.

10 Sepetember 2014
Untukmu yang mencintai waktu malam. Katamu, "Keheningan malam, mengalirkan inspirasi. Inspiration for the work"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar