Jumat, 12 September 2014

HBD ketupat ^__^

Usia bisa kita umpamakan seperti sepotong kayu yang dibakar api. Jika kayu itu sepanjang satu meter maka semakin lama kayu tersebut bukan semakin panjang, namun semakin pendek dan terus memendek, sampai akhirnya api pun mengakhiri pembakarannya.

Setiap orang berbeda-berbeda dalam memaknai pergantian usia. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita mensyukuri anugerah hidup yang telah kita lalui hingga waktu membawa kita pada suatu tanggal di bulan yang menurut kita istimewa. Meskipun tahun yang berbeda.

Moment ultah, banyak perenungan yang membuat kita menggali memori, tentang keberhasilan ataukah kesalahan-kesalahan masa lalu. Intinya, hari ulang tahun adalah hari dimana kita mereview, mengecek, dan merenungi jejejak hidup kita selami ini. Bisa dikata sebagai ajang introspeksi diri akan kualitas hidup kita terutama bagaimana hubungan kita kepada sang pemberi usia. Plus, jangan lupa mengaminkan semua doa-yang bertubi-tubi dari orang di sekitar kita.

Sebagaimana seorang teman saya di FLP. Kak Nafdhila yang berultah kemarin, tentu banyak harapan yang termaktub di hatinya. 
Bersyukurlah kak. Hidup adalah anugerah. Semoga Allah Swt selalu merahmatimu.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar